Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday, 31 December 2010

WAHAI WANITA.........

Sahabat yang dirahmati Allah,

Kecantikan dan kemanisan wanita solehah itu, tidak terletak pada kecantikan wajahnya atau pada kemanjaannya, tetapi ianya terletak pada akhlak dan budi pekertinya. Daya penarik wanita solehah itu, bukan pada kemanisan bicaranya yang mengoncang iman para muslimin, dan bukan pula terletak pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu, bukan dan tidak sama sekali tetapi daya tarikannya terletak pada iman dan takwanya kepada Allah S.W.T.

Wanita solehah tidak berbangga dengan kecantikan luaran, kerana satu hari nanti ianya akan lapuk di telan zaman, tetapi yang di jaga dan pelihara adalah kecantikan dalaman , agar diri nya bersih dan sentiasa mendapat rahmat Ilahi. Wanita solehah tidak berbangga dengan ilmu duniawi yang dikuasainya, kerana ada lagi manusia yang lebih berpengetahuan darinya. Wanita solehah tidak pula berdukacita atas kekurangan dirinya kerana ada lagi insan yang lebih malang darinya.

Wanita solehah sentiasa menjaga iman dan takwanya dan membuangkan segala sifat-sifat keji yang ada di dalam hatinya. Wanita solehah merasakan bahawa hidup di dunia ini hanya sementara dan di akhiratlah kehidupan yang kekal abadi. Wanita solehah sentiasa menghiasi dirinya dengan akhlak Islam, menutup aurat, berhati-hati di dalam percakapan dan pergaulannya supaya terhindar daripada kemurkaan Allah. Wanita solehah sentiasa menjaga lidahnya daripada mengumpat, memfitnah dan berkata dusta. Wanita solehah melakukan ketaatan kepada Allah dan bersedia menjadi isteri dan ibu solehah.

Di manakah kecantika wanita solehah sebenarnya? Terdapat lapan keistimewaan wanita solehah yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita yang lain. Wanita solehah akan memiliki kecantikan yang sebenar.

Pertama : Menundukkan pandangan (ghadhdul bashar) nescaya hati dan jiwa akan semakin bening dan jernih.

Allah S.W.T. berfirman maksudnya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya" (Surah an-Nur ayat 30-31)

Kedua : Sentiasa bersikap jujur, nescaya akan menjadi semakin manis.

Daripada Abdullah bin Masud r.a. katanya sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada syurga. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku jujur hingga ia disebut shiddiq (orang yang senantiasa jujur). Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (zalim) dari perilaku menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku dusta hingga ia disebut pendusta besar."
( Hadis Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmizi).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur”

(Surah At-Taubah ayat 119).

Dalam ayat lain, Allah S.W.T. berfirman, yang maksudnya: “Jikalau mereka jujur kepada Allah, nescaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka”

(Surah Muhammad ayat 21)

Ketiga : Rasa malu yang lahir daripada Iman.

Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud :

"Malu itu sebahagian dari iman"

Daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Iman mempunyai lebih daripada enam puluh cabang. Adapun malu adalah salah satu cabang dari cabang iman."
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata : “Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, nescaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya.”

Keempat : Sentiasa beristighfar yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang di lakukan.

Istighfar merupakan syiar para nabi dan rasul, tidak ada seorang Nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar.

Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat sepertimana firman Allah S.W.T. dalam surah Al-`Araf ayat 23 maksudnya :" Keduanya berkata "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Barangsiapa mengucapkan 'Astaghfirullahal Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi' akan diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan" (Hadis Riwayat Al Hakim)

Kelima : Sentiasa menjaga kehormatan diri dan menutup aurat.

Perjalanan harian kehidupannya penuh dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah S.W.T. Sentiasa menjaga kehormatan diri, menutup aurat, cukup berhati-hati di dalam percakapan, pergaulan dan tidak menimbulkan fitnah dan syak wasangka.

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud " Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita solehah. "
(Hadis Riwayat Muslim)

Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Firman Allah S.W.T. maksudnya :"...Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,

atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".

(Surah An-Nur ayat 31)

Keenam : Sentiasa bersifat tawaduk dan membina rasa ukhwah.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala maksudnya : "(Mereka) keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."

(Surah al-Fath ayat 29)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh Nabi-Nya dengan firman-Nya yang bermaksud : "dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman."

(Surah Asy-Syu'ara ayat 215)

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : "Maukah kamu aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu”

(Hadis Riwayat Baihaqi)

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Maukah kamu aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada solat dan puasa?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menyambungkan berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal soleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan”

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Ketujuh : Mengelakkan fitnah untuk menjaga kesucian diri .

Dari Abu Malih Al- Hudzli : Kaum perempuan kota Himsh atau penduduk Syam menemui Aisyah. lalu Aisyah berkata " Kamu adalah kaum perempuan yang masuk ke kamar mandi. padahal, aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Siapa saja perempuan yang meletakkan pakaiannya bukan di rumah suaminya, Allah akan membuka aibnya"

( Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Hakim )

Abu Hurairah r.a pun menyebutkan, ketika turun ayat al- Mula'anah ( tentang suami-istri yang saling melaknat kerana tuduhan perbuatan serong ) Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : " Siapapun perempuan yang menemui suatu kaum yang bukan kerabatnya, ia akan tidak memperoleh apapun dari Allah S.W.T dan Dia tidak akan memasukkannya ke syurga "

Dari Aisyah ra berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki beberapa kelebihan. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat wanita lain yang lebih baik daripada wanita kaum Anshar dalam hal keimanannya terhadap kitabullah dan apa-apa yang diturunkan-Nya. Ketika turun surat An-Nur, pada potongan ayat (yang artinya) : Dan hendaknya mereka memakai tudung sampai menutupi dada mereka. Maka saat itu pula para suami membacakan kepada anak-anak perempuan, saudara-saudara perempuan dan kerabat-kerabatnya setelah dibacakan, maka tidak ada satu wanita pun kecuali mereka memakai tudung (jilbab) lalu mereka melipatkannya di atas kepala mereka. Hal itu dilakukan kerana kepercayaan dan keimanan mereka terhadap apa yang telah diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Kemudian tatkala mereka berada di belakang Nabi Shallallahu Alaihi wasallam , mereka terlihat sudah mengenakan jilbab. Seolah-olah di atas kepala mereka ada seekor burung ghirban.”

Hadis di atas menunjukkan contoh perempuan yang tidak menjaga diri daripada perkara-perkara yang boleh mendatangkan fitnah yang akan menjerumuskan pada fitnah yang lebih besar.

semoga semua para wanita senantiasa menjaga kesucian diri mereka dan elakkanlah segala bentuk fitnah yang mungkin boleh berlaku tanpa disedarinya.

Kelapan : Sentiasa berwuduk nescaya akan bercahaya wajahnya di hari akhirat.

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : "Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu."

Sahabat yang dimuliakan,

Wahai para wanita solehah yang budiman, jika kalian menghiasi diri kalian dengan lapan perkara di atas, kalian akan menjadi wanita solehah idaman lelaki soleh. Kalian telah meletakkan diri kalian ditempat yang mulai di sisi Allah S.W.T. Kalian bakal menjadi ketua bidadari di syurga yang lebih cantik daripada bidadari bermata jeli!

No comments:

Post a Comment