C I N T A
Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
...Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau
Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus UntukMu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun KeputusanMu
Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Sentiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat DariMu
Ya Allah..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu UntukMu
Ya Allah..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta KepadaMu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu
Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya
Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sedar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua KepadaMu
Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.
Thursday, 23 September 2010
Sunday, 5 September 2010
MUHASABAH DIRI.....
Ya Allah ya rabbi..
Dicelah malam2 pengampunanmu yg penuh barokah ini,
Kuatkan hati hamba utk berani dalam kerendahan diri,
Jauhkan kami dari kemilau kehidupan yg melengahkan.
Ya Allah ya karim,
Hamba Mu ini hanyut dalam arus kehidupan,
Begitu sibuk mengejar impian,
Dengan harapan mendapat penghormatan dan kemewahan,
Dunia yang fana ini menjadi sandaranku,
Harta dan ketampananku selimut sombongku,
Cinta berteraskan nafsu menjadi buruanku,
Jiwaku pengecut, kerdil dan bakhil.
Perihal akhiratku tiada ku indahkan,
Perintah dan larangan Mu tak ku hiraukan,
Azab dan siksaan Mu tidak ku risaukan,
Syurga dan neraka tidak ku fikirkan…
Ya ‘Adzim…
Inginku tumpahkan kesyukuranku kepada Mu,
Karena di antara berjuta manusia,
Engkau telah sudi memilih diriku yang hina dina ini,
untuk menerima taufiq dan hidayah dari Mu
dan menghijrahkan diriku dari alam jahiliyah
ke alam uluhiyyah dan ubudiyyah…
Ya Allah…
Aku amat berterima kasih kepada Mu
Karena Engkau tidak pernah membiarkan diriku menjadi jiwa pengecut dan tersesat,
Dalam kehidupan yang serba sementara ini,
Meskipun ketika itu aku sering terlalai dari mengingati Mu…
Memang tidak dapat dinafikan lagi,
Bahwa sesungguhnya Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang…
Ya ‘Aziz…
Izinkanlah aku untuk terus berada di dalam jalan Mu ini
untuk selama-lamanya,
Janganlah Engkau kembalikan aku ke lorong gelap
yang membawa kepada kesesatan,
Ampunkanlah kejahilan dan kelalaianku selama ini,
Pimpin dan bimbinglah hamba Mu yang lemah ini ke arah cinta Mu,
Ku mohon agar Engkau teguhkanlah keimanan ku,
Benarkanlah aku untuk merasakan halawatul iman,
Anugerahkanlah kepada ku kekuatan dan kesabaran,
Tulikanlah telinga ku dari sembarang sindiran dan ejekan,
Kebalkanlah jasadku dari segala kesakitan,
Dalam menjalankan amanah yang Engkau pikulkan di bahu ini
Ya Khaliq…
Jadikanlah setiap hembusan nafasku,
Setiap kelipan mataku,
Setiap degupan jantungku,
Setiap helaian rambutku,
Setiap bait perkataanku,
Setiap hayunan tanganku,
Setiap langkah kakiku
Dan setiap titisan darahku,
Hanyalah untuk Mu…
Ya rabbi..
Dalam miladku yg kesekian kali dan kesempatan ini,
Dan sebelum tiba ajalku,
Ingin ku merayu kepada Mu,
Bukakanlah pintu hati insan di sekelilingku,
untuk mengampuni khilafku terhadap mereka,
Lancarkanlah lidahku untuk menjawab pertanyaan malaikat utusanMu,
Luaskanlah dan terangilah tempat pembaringanku,
Meriahkanlah pusaraku dengan ayat-ayat suci Mu,
Permudahkanlah perjalanan ku di alam seterusnya…
Curahkanlah redha Mu terhadapku sepanjang hayatku
Dan izinkanlah aku untuk mengadapmu
Di dalam Jannah yang serba indah…
Dan esok, Andainya aku tidak bernafas lagi,
Sampaikanlah ucapan selamat tinggalku kpd insan yg ku sayangi,
Bimbinglah mreka sepertimana Engkau tlh sudi membimbing diri ini,
Agar dapat ku bertemu dengan mereka lagi,
Di pertemuan yang hakiki,
Di dalam syurga yang kekal abadi…
Amiin..!!!
Dicelah malam2 pengampunanmu yg penuh barokah ini,
Kuatkan hati hamba utk berani dalam kerendahan diri,
Jauhkan kami dari kemilau kehidupan yg melengahkan.
Ya Allah ya karim,
Hamba Mu ini hanyut dalam arus kehidupan,
Begitu sibuk mengejar impian,
Dengan harapan mendapat penghormatan dan kemewahan,
Dunia yang fana ini menjadi sandaranku,
Harta dan ketampananku selimut sombongku,
Cinta berteraskan nafsu menjadi buruanku,
Jiwaku pengecut, kerdil dan bakhil.
Perihal akhiratku tiada ku indahkan,
Perintah dan larangan Mu tak ku hiraukan,
Azab dan siksaan Mu tidak ku risaukan,
Syurga dan neraka tidak ku fikirkan…
Ya ‘Adzim…
Inginku tumpahkan kesyukuranku kepada Mu,
Karena di antara berjuta manusia,
Engkau telah sudi memilih diriku yang hina dina ini,
untuk menerima taufiq dan hidayah dari Mu
dan menghijrahkan diriku dari alam jahiliyah
ke alam uluhiyyah dan ubudiyyah…
Ya Allah…
Aku amat berterima kasih kepada Mu
Karena Engkau tidak pernah membiarkan diriku menjadi jiwa pengecut dan tersesat,
Dalam kehidupan yang serba sementara ini,
Meskipun ketika itu aku sering terlalai dari mengingati Mu…
Memang tidak dapat dinafikan lagi,
Bahwa sesungguhnya Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang…
Ya ‘Aziz…
Izinkanlah aku untuk terus berada di dalam jalan Mu ini
untuk selama-lamanya,
Janganlah Engkau kembalikan aku ke lorong gelap
yang membawa kepada kesesatan,
Ampunkanlah kejahilan dan kelalaianku selama ini,
Pimpin dan bimbinglah hamba Mu yang lemah ini ke arah cinta Mu,
Ku mohon agar Engkau teguhkanlah keimanan ku,
Benarkanlah aku untuk merasakan halawatul iman,
Anugerahkanlah kepada ku kekuatan dan kesabaran,
Tulikanlah telinga ku dari sembarang sindiran dan ejekan,
Kebalkanlah jasadku dari segala kesakitan,
Dalam menjalankan amanah yang Engkau pikulkan di bahu ini
Ya Khaliq…
Jadikanlah setiap hembusan nafasku,
Setiap kelipan mataku,
Setiap degupan jantungku,
Setiap helaian rambutku,
Setiap bait perkataanku,
Setiap hayunan tanganku,
Setiap langkah kakiku
Dan setiap titisan darahku,
Hanyalah untuk Mu…
Ya rabbi..
Dalam miladku yg kesekian kali dan kesempatan ini,
Dan sebelum tiba ajalku,
Ingin ku merayu kepada Mu,
Bukakanlah pintu hati insan di sekelilingku,
untuk mengampuni khilafku terhadap mereka,
Lancarkanlah lidahku untuk menjawab pertanyaan malaikat utusanMu,
Luaskanlah dan terangilah tempat pembaringanku,
Meriahkanlah pusaraku dengan ayat-ayat suci Mu,
Permudahkanlah perjalanan ku di alam seterusnya…
Curahkanlah redha Mu terhadapku sepanjang hayatku
Dan izinkanlah aku untuk mengadapmu
Di dalam Jannah yang serba indah…
Dan esok, Andainya aku tidak bernafas lagi,
Sampaikanlah ucapan selamat tinggalku kpd insan yg ku sayangi,
Bimbinglah mreka sepertimana Engkau tlh sudi membimbing diri ini,
Agar dapat ku bertemu dengan mereka lagi,
Di pertemuan yang hakiki,
Di dalam syurga yang kekal abadi…
Amiin..!!!
ZAKAT......
Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh....
1.Kewajiban ketiga bagi seorang Muslim adalah mengeluarkan kadar tertentu dari kekayaannya.
Telah disebutkan dlm Al Qur'an bahwa Zakat adalah suatu fardu yg dibayarkan kepada kelompok org tertentu yg membutuhkannya.
Sementara itu itu hadits merinci kaidah -kaidah pengumpulannya,kadarnya,waktu membayarkannya dan sebagainya.
2.Besarnya kadar Zakat harta adalah:2,5% dari harta simpanan setelah dipotong utk kebutuhannya serta keluarga,dgn syarat harta ini dimilikinya sudah lewat 12 bulan hijriah.
TETAPI,zakat tersebut boleh saja dibayarkan sebelum habisnya masa satu tahun,artinya dikeluarkan lebih dahulu.
3.Zakat dapat dibayarkan kepada:fakir,miskin,pekerja pengumpul zakat,dan orang-orang yg baru masuk Islam (Mu'alaf).
Zakat juga dpt digunakan utk memerdekakan budak,membebaskan tawanan perang,membayarkan utang orang yg membutuhkan,membela
dan memperjuangkan dawah Islam,utk membangun segala sesuatu yg dibutuhkan umat Islam seperti rumah sakit dan sekolah,membantu orang yg sedang dlm perjalanan,atau orang-orang yg membutuhkan.
Fakir miskin dan orang-orang yg membutuhkan dari kalangan Nonmuslim
boleh dibantu dgn sedeqah,bukan dgn Zakat.
Zakat tidak sah diberikan kepada anak-anak pemberi Zakat,kepada orang tuanya,ataupun kepada istrinya,meskipun mereka membutuhkannya.
Seorang istri boleh membayarkan zakat kepada suaminya yg membutuhkan,sebab menanggung suaminya tidak wajib bagi seorang istri.
Zakat dibayarkan kepada mereka yg berhak di daerah tempat zakat itu dikumpulkan,bila berlebih,boleh dikirimkan ke daerah-daerah tetangga.
4.Hikmah difardhukannya Zakat:
Kaum muslimin akan saling membantu satu sama lainnya,yg kaya membantu yg miskin.Juga utk membersihkan diri dari sifat rakus dan mementingkan diri sendiri.
BERSAMBUNG ..TENTANG ZAKAT FITRAH.
1.APAKAH ZAKAT FITRAH ITU ?
Zakat yg hukumnya sunat muakad,dikeluarkan pada hari-hari terakhir
di bulan Ramadhan atau sebelum shalat Idul Fitri.
2.Kadar Zakat fitrah itu sekitar empat genggam tangan laki-laki (satu sukat)
makanan pokok di suatu daerah,seperti beras,gandum,dan kurma,beratnya sekitar 2.5 kg. Dan bisa juga menggantinya dgn uang yg senilai.
3.Yg berhak menerima zakat fitrah,tentu saja mereka yg berhak menerima zakat fardhu.
4.Zakat wajib dikeluarkan atas harta yg sudah sampai nisab yaitu 85 gram emas murni dan 624 gram untuk perak murni.
5.Seorang muslim yg bertanggung jawab mengurus "harta "anak yatim harus mengeluarkan zakat "harta" anak-anak yatim tersebut.
6.Seorang muslim yg meninggal dunia sebelum membayarkan zakat,tidak gugur darinya kewajiban untuk membayar zakat.
Jadi harta peninggalannya harus dikeluarkan zakatnya sebelum digunakan untuk memenuhi wasiatnya dan sebelum dibagikan kepada akhli warisnya.
7."Zakat fitrah" boleh diberikan kepada non muslim yg membutuhkan.
8.Apa saja yg di luar zakat dinamakan sedeqah.
9.Sedeqah diberikan kepada karib kerabat terlebih dahulu sebelum kepada yg lain.( bila berbentuk uang,barang atau makananan)
Tetapi membanu dgn tenaga,tersenyum ,memberi ilmu,menasehati kepada hal-hal yg positif dan membuat orang lain bahagia, itupun namanya sedeqah.
Baiklah semoga catatan kecil ini dapat bermanfaat untuk kita semua..aamiin...
Wassallam,
1.Kewajiban ketiga bagi seorang Muslim adalah mengeluarkan kadar tertentu dari kekayaannya.
Telah disebutkan dlm Al Qur'an bahwa Zakat adalah suatu fardu yg dibayarkan kepada kelompok org tertentu yg membutuhkannya.
Sementara itu itu hadits merinci kaidah -kaidah pengumpulannya,kadarnya,waktu membayarkannya dan sebagainya.
2.Besarnya kadar Zakat harta adalah:2,5% dari harta simpanan setelah dipotong utk kebutuhannya serta keluarga,dgn syarat harta ini dimilikinya sudah lewat 12 bulan hijriah.
TETAPI,zakat tersebut boleh saja dibayarkan sebelum habisnya masa satu tahun,artinya dikeluarkan lebih dahulu.
3.Zakat dapat dibayarkan kepada:fakir,miskin,pekerja pengumpul zakat,dan orang-orang yg baru masuk Islam (Mu'alaf).
Zakat juga dpt digunakan utk memerdekakan budak,membebaskan tawanan perang,membayarkan utang orang yg membutuhkan,membela
dan memperjuangkan dawah Islam,utk membangun segala sesuatu yg dibutuhkan umat Islam seperti rumah sakit dan sekolah,membantu orang yg sedang dlm perjalanan,atau orang-orang yg membutuhkan.
Fakir miskin dan orang-orang yg membutuhkan dari kalangan Nonmuslim
boleh dibantu dgn sedeqah,bukan dgn Zakat.
Zakat tidak sah diberikan kepada anak-anak pemberi Zakat,kepada orang tuanya,ataupun kepada istrinya,meskipun mereka membutuhkannya.
Seorang istri boleh membayarkan zakat kepada suaminya yg membutuhkan,sebab menanggung suaminya tidak wajib bagi seorang istri.
Zakat dibayarkan kepada mereka yg berhak di daerah tempat zakat itu dikumpulkan,bila berlebih,boleh dikirimkan ke daerah-daerah tetangga.
4.Hikmah difardhukannya Zakat:
Kaum muslimin akan saling membantu satu sama lainnya,yg kaya membantu yg miskin.Juga utk membersihkan diri dari sifat rakus dan mementingkan diri sendiri.
BERSAMBUNG ..TENTANG ZAKAT FITRAH.
1.APAKAH ZAKAT FITRAH ITU ?
Zakat yg hukumnya sunat muakad,dikeluarkan pada hari-hari terakhir
di bulan Ramadhan atau sebelum shalat Idul Fitri.
2.Kadar Zakat fitrah itu sekitar empat genggam tangan laki-laki (satu sukat)
makanan pokok di suatu daerah,seperti beras,gandum,dan kurma,beratnya sekitar 2.5 kg. Dan bisa juga menggantinya dgn uang yg senilai.
3.Yg berhak menerima zakat fitrah,tentu saja mereka yg berhak menerima zakat fardhu.
4.Zakat wajib dikeluarkan atas harta yg sudah sampai nisab yaitu 85 gram emas murni dan 624 gram untuk perak murni.
5.Seorang muslim yg bertanggung jawab mengurus "harta "anak yatim harus mengeluarkan zakat "harta" anak-anak yatim tersebut.
6.Seorang muslim yg meninggal dunia sebelum membayarkan zakat,tidak gugur darinya kewajiban untuk membayar zakat.
Jadi harta peninggalannya harus dikeluarkan zakatnya sebelum digunakan untuk memenuhi wasiatnya dan sebelum dibagikan kepada akhli warisnya.
7."Zakat fitrah" boleh diberikan kepada non muslim yg membutuhkan.
8.Apa saja yg di luar zakat dinamakan sedeqah.
9.Sedeqah diberikan kepada karib kerabat terlebih dahulu sebelum kepada yg lain.( bila berbentuk uang,barang atau makananan)
Tetapi membanu dgn tenaga,tersenyum ,memberi ilmu,menasehati kepada hal-hal yg positif dan membuat orang lain bahagia, itupun namanya sedeqah.
Baiklah semoga catatan kecil ini dapat bermanfaat untuk kita semua..aamiin...
Wassallam,
3 SIFAT INSAN BERTAKWA
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
إنَّ الحَمْدَ لله نَحْمَدُُهُ ونَستَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُورِ أنفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنا مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ ومن يُضْلِلْ فَلا هَادِي لَهُ، أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
فَيَا أَيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ اَّلذِيْنَ رَضُوْا بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلِإسْلامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَا نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُؤْمِنُوْنَ اْلمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ :
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } [آل عمران: 102] .
{ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا } [النساء: 1] .
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } [الأحزاب: 70- 71].
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَالْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا أَلَا وَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Allahu Akbar 3x La ilaha illallah wallahu Akbar Allahu Akbar wa Lillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…,
Yang pertama; luapan puja-puji syukur kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua nikmat-Nya yang tak terhingga, terlebih nikmat hidayah dan iman yang hanya Dia berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Semoga kita senantiasa merengkuh nikmat agung ini hingga kita bersua Allah Ta’ala, karena inilah kenikmatan dunia yang menyerupai kenikmatan akherat, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, “Tiada nikmat di dunia yang menyerupai nikmat di akherat kecuali nikmat iman dan kebaikan.” Lebih dari itu, dan ini yang perlu kita sadari bersama; nikmat iman inilah yang paling diinginkan oleh orang-orang kafir di neraka jahannam kelak. Allah Ta’ala berfirman,
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الأمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (3)
“Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dibuai oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (al Hijr : 2-3).
Dan karena nikmat iman ini pula, Allah mewajibkan shiyam ramadhan kepada kita, orang-orang beriman melalui firman-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (al Baqarah : 183).
Yang kedua; shalawat dan salam kita haturkan kepada uswah hasanah dan qudwah shalihah, yaitu Nabi Muhammad, sebagaimana Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk beliau. Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56).
Rasulullah bersabda,
الْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Yang disebut orang bakhil adalah orang yang apabila namaku disebut namun ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. Ahmad Ibnu Hibban dan al Hakim).
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau juga bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Barang siapa bershalawat kepadaku” kata Nabi, “Maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin arsyadakumullah
Pada saat ini kita berada pada hari yang agung, hari di mana Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan kemuliaan dan keagungan-Nya karena seluruh umat TAUHID di segenap penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak menggemakan dan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid :
الله اكبر X 3 لا اله إ لاّ الله و الله أكبر الله اكبر و لله الحمد
Lantunan takbir, tahlil dan tahmid ini merupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat keyakinan, serta merupakan panji-panji kemenangan dan kejayaan umat Islam setelah sebulan lamanya mereka dididik dan ditarbiyah oleh Allah dalam madrasah ramadhaniyah. Madrasah yang tujuan utamanya adalah menjadikan pesertanya hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (al Baqarah : 183).
Ma’asyiral Muslimin yahdikumullah…,
Takwa, itulah tujuan utama Allah mewajibkan shiyam ramadhan kepada kita. Adanya derajat takwa yang bisa diraih pada bulan ramadhan tentunya memberikan kesimpulan kepada kita bahwa amalan-amalan yang kita lakukan pada bulan tersebut –sebagiannya- adalah amalan orang-orang bertakwa. Lantas, kita bertanya? Apakah amalan-amalan orang-orang yang bertakwa itu?
Jawabannya tertuang dalam al Qur’an. Diantaranya, apa yang Allah Ta’ala sebutkan dalam surat adz Dzariyat : 15-19, tentang amalan orang-orang bertakwa yang dijanjikan jannatun wa ‘uyun, tempat yang dipenuhi berbagai kenikmatan tak terlukiskan. Allah berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ {15} ءَاخِذِينَ مَآءَاتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ {16} كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ الَّيْلِ مَايَهْجَعُونَ {17} وَبِاْلأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ {18} وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقُّ لِّلسَّآئِلِ وَالْمَحْرُومِ {19}
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sungguh, sebelum itu, mereka ketika di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak menjaga dirinya dari meminta-minta.”
Di dalam ayat-ayat yang mulia ini, Allah menyebutkan tiga ciri orang bertakwa; yaitu gemar shalat malam yang ini berwujud shalat tarawih pada bulan ramadhan, beristighfar di waktu sahur dan memberikan sedekah kepada orang-orang yang miskin papa, yang berwujud memberikan buka puasa dan bersedekah semampu kita.
Dan pada kesempatan yang mulia ini, perkenankan kami untuk menyampaikan tiga sifat orang bertakwa ini secara singkat.
Allahu Akbar 3x wa lillahil Hamd
Jama’ah shalat iedul fitri rahimakumullah….,
Sifat orang bertakwa yang pertama adalah kanu qalilan minal laili ma yahja’un. mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Artinya, orang yang bertakwa adalah orang yang gemar shalat malam.
Allah berfirman kepada nabi-Nya,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (al Isra’ : 79).
Rasululloh juga pernah bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ
“Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kalian kepada Allah, menjaga diri dari dosa, menghapus kesalahan dan menghilangkan penyakit dari tubuh.” (HR. at Tirmidzi, Ahmad, al Baihaqi dan al Hakim).
Teladan paling agung dalam masalah ini adalah Nabi Muhammad sendiri. Pernah, ada seorang shahabat bertamu ke rumah ummul mukminin Aisyah, salah satu istri Rasululloh tercinta. Ia bertanya kepada ibunda Aisyah, “Wahai ibunda, dalam kehidupan Rasululloh, kejadian apakah yang paling menakjubkan ?.”
Ketika diingatkan dengan orang yang paling dicinta, ummul mukminin Aisyah tidak bisa menutupi kerinduannya kepada Rasululloh, suaminya tercinta. Ia menangis.., air mata berlinang membasahi pipinya. Teringat kepada Rasul mulia, Muhammad.
Dan dengan sesenggukan isak tangisnya, ia menjawab, “Duhai saudaraku, semua kehidupan Rasululloh adalah menakjubkan.” “Baiklah. Akan aku ceritakan kisah yang paling menakjubkan dari beliau.” Lanjut ummul mukminin, Aisyah.
“Pernah, suatu malam…., kami berada di tempat pembaringan. Kulitku dan kulit beliau sudah bersentuhan. Namun.., beliau meminta izin kepadaku, “Biarkanlah aku beribadah kepada rabb-ku.” Aku menjawab, “Wahai Rasululloh, aku ingin dekat denganmu, dan siap melayanimu.” Namun Rasululloh tetap ingin beribadah pada malam itu.
Beliau mengambil air wudhu, dan shalat. Bermunajat dan bersimpuh di hadapan Allah dengan penuh kekhusyukan. Ketika berdiri, beliau menangis. Ketika duduk beliau pun menangis, dan air mata beliau yang suci membasahi janggutnya. Dan ketika selesai shalat, beliau berbaring, dan beliau juga menangis. Beliau melakukan shalat dan menangis seperti itu hingga Bilal bin Rabbah datang untuk mengumandangkan adzan yang pertama.
Melihat orang yang paling dicintainya menangis sedemikian rupa, Bilal bin Rabbah, shahabat yang menjadi mu’adzin beliau, juga menangis sesenggukan…, dan bertanya, “Wahai Rasululloh, bukankah Allah sudah mengampuni dosa anda, baik yang telah lalu maupun yang terkemudian ?”
Rasululloh menjawab, “Afala akunu abdan syakura….tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur ?.”
Subhanallah. Manusia mulia, yang ma’shum; terhindar dari dosa, dan manusia yang paling baik kualitas imannya dan paling tinggi takwanya saja masih senantiasa melaksanakan shalat malam dengan berlinang air mata. Maka kita, sebagai umat beliau, yang tidak memiliki jaminan sejengkal tempat pun di jannah nanti lebih pantas untuk memperbanyak ibadah kita kepada Allah Ta’ala.
Bahkan, dalam kondisi perang sekalipun, beliau tidak meninggalkannya. Ali pernah berkata, “Pada perang badar, kami tidak memiliki seorang pasukan berkuda pun selain Miqdad. Sungguh, aku memperhatikan kondisi kaum muslimin pada hari itu, dan tidak ada seorangpun yang bangun selain Rasululloh. Di bawah pohon beliau mengerjakan shalat dan menangis hingga pagi tiba.”
Kenikmatan bercumbu dan bermunajat kepada Rabb alam semesta di kegelapan malam seperti inilah yang juga dirasakan oleh Abu Sulaiman ad Darani sehingga ia berkata, “La ahluth tha’ah fi lailihim aladdzu min ahlil lahwi bi lahwihim…., sungguh kenikmatan yang dirasa oleh orang yang shalat malam jauh lebih nikmat dan lebih lezat daripada kenikmatan yang dirasa oleh orang yang bermaksiat dan suka berhura-hura.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Jama’ah shalat iedul fitri yahdikumullah….,
Sifat orang bertakwa yang kedua adalah wa bil ashari hum yastaghfirun, mereka beristighfar di waktu sahur
Waktu sahur adalah waktu yang penuh keutamaan, kemuliaan dan kebaikan karena ia termasuk sepertiga malam terakhir, padahal Nabi kita tercinta pernah bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika sepertiga malam yang terakhir. Kemudian Dia berfirman, “Siapa yang berdoa akan aku kabulkan. Siapa yang meminta akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun akan Aku ampuni.”
Indah. Semua doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Apa yang kita pinta akan diberi, dan istighfar kita akan berbuah ampunan dari Allah Ta’ala.”
Adakah yang kita harapkan selain ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan dosa kita. Dosa mata kita, dosa kaki kita, dosa tangan kita, dosa lisan kita, bahkan dosa hati kita. Dosa karena banyak hak Allah yang belum bisa kita tunaikan dengan sebenar-benarnya, dosa karena banyak sekali larangan Allah yang kita langgar padahal kita tahu….kita yakin….dan kita sadar sepenuhnya bahwa Allah melihat semua perbuatan kita. Karenanya, sifat orang bertakwa adalah memohon ampun atas semua kemaksiatan dan dosa yang pernah diperbuatnya, tersengaja maupun tidak.
Para ulama’ menyebutkan bahwa taubat dan beristighfar dari dosa adalah wajib. Oleh karenanya Allah berfirman, “Wa man lam yatub fa ulaika humuzh zhalimun…., dan siapa yang tidak bertaubat maka dia adalah orang yang zhalim.” Ya. Orang yang tidak bertobat, tidak beristigfar dan tidak mau mengakui kesalahan dengan memohon ampunan Allah adalah orang zhalim. Pikirannya picik karena tidak mengakui dosanya padahal Rasululloh pernah bersabda, “Kullu bani Adam Khattaha’un wa khairul khattha’in at tawwabun….setiap anak adam adalah berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Jama’ah shalat Iedul Fitri Rahimakumullah….
Adapun sifat yang ketiga adalah, wa fi amwalihim haqqun lis sa’ili wal mahrum, dan dalam hartanya ada hak bagi peminta-minta, dan orang miskin yang menahan diri dari meminta.
Sifat ini juga tercantum dalam surat Ali Imran 133-134. Allah berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran : 133-134).
Sedekah…., baik dalam keadaan lapang maupun sempit inilah yang merupakan salah satu sifat orang-orang bertakwa.
Termasuk sifat ar Rahman ar Rahim Allah kepada segenap orang-orang beriman adalah Dia memerintahkan agar mereka bersedekah….berinfak….di jalan Allah. Di antaranya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ -البقرة :254-
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ –البقرة :267-
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ –البقرة :195-
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ –المنافقون :10-
Dan ayat-ayat lain yang semisal. Kita bertanya, “Sedemikian pentingkah bersedekah sehingga Allah selalu mengulang perintah bersedekah ini dalam banyak ayat-Nya?”
Jawabannya adalah Ya. Allah memerintahkan kita untuk bersedekah karena kebaikannya akan kembali kepada diri kita. Kita tentu ingat dengan salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan ad Darimi, Rasululloh menyebutkan bahwa kedua telapak kaki anak adam tidak bergeser hingga ia ditanya tentang empat hal; tentang umurnya untuk apa dihabiskan?, tentang ilmunya apa yang sudah dia amalkan?, tentang hartanya: dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa dihabiskan?, dan tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan?.” Syaikh al Albani mengomentari hadits ini sebagai hadits Shahih.
Jama’ah shalat Iedul Fitri Rahimakumullah….
Pada suatu hari, ada seseorang yang meninggal dunia. Dan ketika dipekuburan, ada seorang shalih bertanya kepada orang yang di sampingnya, kemudian ia bertanya,
Kamu tahu, apa yang diinginkan oleh fulan yang sedang dikuburkan ini?”
“Ya.”
“Apa itu?”
“Ia pasti ingin dikembalikan ke dunia, agar bisa menambah pundi-pundi amal kebajikannya.”
“Kamu benar, tetapi itu tidak mungkin. Oleh karenanya, mumpung kita masih hidup dan diberi kesempatan oleh Allah mari kita memperbanyak amal shaleh kita.”
Ya. Tidak ada orang yang meninggal kecuali ia ingin kembali ke dunia; kalau ia orang baik, ia ingin kembali ke dunia untuk menambah amalnya agar bisa meninggikan derajatnya di sisi Allah, sedang kalau ia orang fajir, ia juga ingin kembali ke dunia untuk beramal shaleh sebanyak-banyaknya agar bisa memperingan siksanya.
Jama’ah sekalian, tahukah kita, amal shalih apakah yang paling mereka sesali?
Jawabannya, ada pada surat al Munafiqun ayat 10. Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ –المنافقون :10-
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian mendatangi salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (al Munafiqun : 10).
Kata, “fa ashshaddaqa.” menunjukkan bahwa amalan yang paling banyak disesali oleh orang-orang terdekat kita yang sudah tiada, kakek-nenek kita yang sudah meninggal dunia, karib kerabat yang sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, dan tetangga-tetangga kita yang sudah berkalang tanah, serta semua manusia yang sudah mendahului kita bertemu Allah Ta’ala, adalah agar mereka bisa bersedekah….agar mereka bisa berinfak….karena sekali lagi, harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita sedekahkan …harta yang kita infakkan …., bukan harta yang kita makan.
Dan kepada ibu-ibu…., segenap kaum hawa, kami berwasiat sebagaimana apa yang dinasehatkan oleh Rasululloh. Setelah beliau menyampaikan khotbah iedul fitri, beliau mendatangi kaum wanita dan bersabda,
“Wahai segenap kaum wanita…, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat mayoritas penghuni neraka adalah para wanita.”
“Karena sebab apa wahai Rasululloh ?” tanya mereka.
“Karena kalian banyak melaknat dan mengkufuri pemberian suami.” Jawab Nabi Muhammad.
Itulah tiga sifat orang bertakwa yang dijanjikan jannah oleh Allah Ta’ala. Jannah, ma la ainun raat wa la udzunun sami’at wa la khathara ala qalbil basyar…., kenikmatan jannah yang tidak terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terlintas oleh sanubari. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mengamalkan amalan-amalan ahli jannah ini. Amin.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَّللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وْالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِنَا وَدُنْيَانَا وَأَهْلِنَا وَمَالِنَا اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَآمِنْ رَوْعَاتِنَا اللَّهُمَّ احْفَظْنِا مِنْ بَيْنِ أيَدينَا وَمِنْ خَلْفِنَا وَعَنْ يَمِينِنَا وَعَنْ شِمَالِنَا وَمِنْ فَوْقِنَا وَنعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ نُغْتَالَ مِنْ تَحْتِنَا
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
إنَّ الحَمْدَ لله نَحْمَدُُهُ ونَستَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُورِ أنفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنا مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ ومن يُضْلِلْ فَلا هَادِي لَهُ، أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
فَيَا أَيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ اَّلذِيْنَ رَضُوْا بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلِإسْلامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَا نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُؤْمِنُوْنَ اْلمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ :
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } [آل عمران: 102] .
{ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا } [النساء: 1] .
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } [الأحزاب: 70- 71].
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَالْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا أَلَا وَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Allahu Akbar 3x La ilaha illallah wallahu Akbar Allahu Akbar wa Lillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…,
Yang pertama; luapan puja-puji syukur kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua nikmat-Nya yang tak terhingga, terlebih nikmat hidayah dan iman yang hanya Dia berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Semoga kita senantiasa merengkuh nikmat agung ini hingga kita bersua Allah Ta’ala, karena inilah kenikmatan dunia yang menyerupai kenikmatan akherat, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, “Tiada nikmat di dunia yang menyerupai nikmat di akherat kecuali nikmat iman dan kebaikan.” Lebih dari itu, dan ini yang perlu kita sadari bersama; nikmat iman inilah yang paling diinginkan oleh orang-orang kafir di neraka jahannam kelak. Allah Ta’ala berfirman,
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الأمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (3)
“Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dibuai oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (al Hijr : 2-3).
Dan karena nikmat iman ini pula, Allah mewajibkan shiyam ramadhan kepada kita, orang-orang beriman melalui firman-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (al Baqarah : 183).
Yang kedua; shalawat dan salam kita haturkan kepada uswah hasanah dan qudwah shalihah, yaitu Nabi Muhammad, sebagaimana Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk beliau. Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56).
Rasulullah bersabda,
الْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Yang disebut orang bakhil adalah orang yang apabila namaku disebut namun ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. Ahmad Ibnu Hibban dan al Hakim).
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau juga bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Barang siapa bershalawat kepadaku” kata Nabi, “Maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin arsyadakumullah
Pada saat ini kita berada pada hari yang agung, hari di mana Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan kemuliaan dan keagungan-Nya karena seluruh umat TAUHID di segenap penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak menggemakan dan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid :
الله اكبر X 3 لا اله إ لاّ الله و الله أكبر الله اكبر و لله الحمد
Lantunan takbir, tahlil dan tahmid ini merupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat keyakinan, serta merupakan panji-panji kemenangan dan kejayaan umat Islam setelah sebulan lamanya mereka dididik dan ditarbiyah oleh Allah dalam madrasah ramadhaniyah. Madrasah yang tujuan utamanya adalah menjadikan pesertanya hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (al Baqarah : 183).
Ma’asyiral Muslimin yahdikumullah…,
Takwa, itulah tujuan utama Allah mewajibkan shiyam ramadhan kepada kita. Adanya derajat takwa yang bisa diraih pada bulan ramadhan tentunya memberikan kesimpulan kepada kita bahwa amalan-amalan yang kita lakukan pada bulan tersebut –sebagiannya- adalah amalan orang-orang bertakwa. Lantas, kita bertanya? Apakah amalan-amalan orang-orang yang bertakwa itu?
Jawabannya tertuang dalam al Qur’an. Diantaranya, apa yang Allah Ta’ala sebutkan dalam surat adz Dzariyat : 15-19, tentang amalan orang-orang bertakwa yang dijanjikan jannatun wa ‘uyun, tempat yang dipenuhi berbagai kenikmatan tak terlukiskan. Allah berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ {15} ءَاخِذِينَ مَآءَاتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ {16} كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ الَّيْلِ مَايَهْجَعُونَ {17} وَبِاْلأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ {18} وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقُّ لِّلسَّآئِلِ وَالْمَحْرُومِ {19}
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sungguh, sebelum itu, mereka ketika di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak menjaga dirinya dari meminta-minta.”
Di dalam ayat-ayat yang mulia ini, Allah menyebutkan tiga ciri orang bertakwa; yaitu gemar shalat malam yang ini berwujud shalat tarawih pada bulan ramadhan, beristighfar di waktu sahur dan memberikan sedekah kepada orang-orang yang miskin papa, yang berwujud memberikan buka puasa dan bersedekah semampu kita.
Dan pada kesempatan yang mulia ini, perkenankan kami untuk menyampaikan tiga sifat orang bertakwa ini secara singkat.
Allahu Akbar 3x wa lillahil Hamd
Jama’ah shalat iedul fitri rahimakumullah….,
Sifat orang bertakwa yang pertama adalah kanu qalilan minal laili ma yahja’un. mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Artinya, orang yang bertakwa adalah orang yang gemar shalat malam.
Allah berfirman kepada nabi-Nya,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (al Isra’ : 79).
Rasululloh juga pernah bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ
“Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kalian kepada Allah, menjaga diri dari dosa, menghapus kesalahan dan menghilangkan penyakit dari tubuh.” (HR. at Tirmidzi, Ahmad, al Baihaqi dan al Hakim).
Teladan paling agung dalam masalah ini adalah Nabi Muhammad sendiri. Pernah, ada seorang shahabat bertamu ke rumah ummul mukminin Aisyah, salah satu istri Rasululloh tercinta. Ia bertanya kepada ibunda Aisyah, “Wahai ibunda, dalam kehidupan Rasululloh, kejadian apakah yang paling menakjubkan ?.”
Ketika diingatkan dengan orang yang paling dicinta, ummul mukminin Aisyah tidak bisa menutupi kerinduannya kepada Rasululloh, suaminya tercinta. Ia menangis.., air mata berlinang membasahi pipinya. Teringat kepada Rasul mulia, Muhammad.
Dan dengan sesenggukan isak tangisnya, ia menjawab, “Duhai saudaraku, semua kehidupan Rasululloh adalah menakjubkan.” “Baiklah. Akan aku ceritakan kisah yang paling menakjubkan dari beliau.” Lanjut ummul mukminin, Aisyah.
“Pernah, suatu malam…., kami berada di tempat pembaringan. Kulitku dan kulit beliau sudah bersentuhan. Namun.., beliau meminta izin kepadaku, “Biarkanlah aku beribadah kepada rabb-ku.” Aku menjawab, “Wahai Rasululloh, aku ingin dekat denganmu, dan siap melayanimu.” Namun Rasululloh tetap ingin beribadah pada malam itu.
Beliau mengambil air wudhu, dan shalat. Bermunajat dan bersimpuh di hadapan Allah dengan penuh kekhusyukan. Ketika berdiri, beliau menangis. Ketika duduk beliau pun menangis, dan air mata beliau yang suci membasahi janggutnya. Dan ketika selesai shalat, beliau berbaring, dan beliau juga menangis. Beliau melakukan shalat dan menangis seperti itu hingga Bilal bin Rabbah datang untuk mengumandangkan adzan yang pertama.
Melihat orang yang paling dicintainya menangis sedemikian rupa, Bilal bin Rabbah, shahabat yang menjadi mu’adzin beliau, juga menangis sesenggukan…, dan bertanya, “Wahai Rasululloh, bukankah Allah sudah mengampuni dosa anda, baik yang telah lalu maupun yang terkemudian ?”
Rasululloh menjawab, “Afala akunu abdan syakura….tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur ?.”
Subhanallah. Manusia mulia, yang ma’shum; terhindar dari dosa, dan manusia yang paling baik kualitas imannya dan paling tinggi takwanya saja masih senantiasa melaksanakan shalat malam dengan berlinang air mata. Maka kita, sebagai umat beliau, yang tidak memiliki jaminan sejengkal tempat pun di jannah nanti lebih pantas untuk memperbanyak ibadah kita kepada Allah Ta’ala.
Bahkan, dalam kondisi perang sekalipun, beliau tidak meninggalkannya. Ali pernah berkata, “Pada perang badar, kami tidak memiliki seorang pasukan berkuda pun selain Miqdad. Sungguh, aku memperhatikan kondisi kaum muslimin pada hari itu, dan tidak ada seorangpun yang bangun selain Rasululloh. Di bawah pohon beliau mengerjakan shalat dan menangis hingga pagi tiba.”
Kenikmatan bercumbu dan bermunajat kepada Rabb alam semesta di kegelapan malam seperti inilah yang juga dirasakan oleh Abu Sulaiman ad Darani sehingga ia berkata, “La ahluth tha’ah fi lailihim aladdzu min ahlil lahwi bi lahwihim…., sungguh kenikmatan yang dirasa oleh orang yang shalat malam jauh lebih nikmat dan lebih lezat daripada kenikmatan yang dirasa oleh orang yang bermaksiat dan suka berhura-hura.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Jama’ah shalat iedul fitri yahdikumullah….,
Sifat orang bertakwa yang kedua adalah wa bil ashari hum yastaghfirun, mereka beristighfar di waktu sahur
Waktu sahur adalah waktu yang penuh keutamaan, kemuliaan dan kebaikan karena ia termasuk sepertiga malam terakhir, padahal Nabi kita tercinta pernah bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika sepertiga malam yang terakhir. Kemudian Dia berfirman, “Siapa yang berdoa akan aku kabulkan. Siapa yang meminta akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun akan Aku ampuni.”
Indah. Semua doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Apa yang kita pinta akan diberi, dan istighfar kita akan berbuah ampunan dari Allah Ta’ala.”
Adakah yang kita harapkan selain ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan dosa kita. Dosa mata kita, dosa kaki kita, dosa tangan kita, dosa lisan kita, bahkan dosa hati kita. Dosa karena banyak hak Allah yang belum bisa kita tunaikan dengan sebenar-benarnya, dosa karena banyak sekali larangan Allah yang kita langgar padahal kita tahu….kita yakin….dan kita sadar sepenuhnya bahwa Allah melihat semua perbuatan kita. Karenanya, sifat orang bertakwa adalah memohon ampun atas semua kemaksiatan dan dosa yang pernah diperbuatnya, tersengaja maupun tidak.
Para ulama’ menyebutkan bahwa taubat dan beristighfar dari dosa adalah wajib. Oleh karenanya Allah berfirman, “Wa man lam yatub fa ulaika humuzh zhalimun…., dan siapa yang tidak bertaubat maka dia adalah orang yang zhalim.” Ya. Orang yang tidak bertobat, tidak beristigfar dan tidak mau mengakui kesalahan dengan memohon ampunan Allah adalah orang zhalim. Pikirannya picik karena tidak mengakui dosanya padahal Rasululloh pernah bersabda, “Kullu bani Adam Khattaha’un wa khairul khattha’in at tawwabun….setiap anak adam adalah berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat.”
Allahu Akbar 3x wa Lillahil Hamd
Jama’ah shalat Iedul Fitri Rahimakumullah….
Adapun sifat yang ketiga adalah, wa fi amwalihim haqqun lis sa’ili wal mahrum, dan dalam hartanya ada hak bagi peminta-minta, dan orang miskin yang menahan diri dari meminta.
Sifat ini juga tercantum dalam surat Ali Imran 133-134. Allah berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran : 133-134).
Sedekah…., baik dalam keadaan lapang maupun sempit inilah yang merupakan salah satu sifat orang-orang bertakwa.
Termasuk sifat ar Rahman ar Rahim Allah kepada segenap orang-orang beriman adalah Dia memerintahkan agar mereka bersedekah….berinfak….di jalan Allah. Di antaranya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ -البقرة :254-
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ –البقرة :267-
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ –البقرة :195-
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ –المنافقون :10-
Dan ayat-ayat lain yang semisal. Kita bertanya, “Sedemikian pentingkah bersedekah sehingga Allah selalu mengulang perintah bersedekah ini dalam banyak ayat-Nya?”
Jawabannya adalah Ya. Allah memerintahkan kita untuk bersedekah karena kebaikannya akan kembali kepada diri kita. Kita tentu ingat dengan salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan ad Darimi, Rasululloh menyebutkan bahwa kedua telapak kaki anak adam tidak bergeser hingga ia ditanya tentang empat hal; tentang umurnya untuk apa dihabiskan?, tentang ilmunya apa yang sudah dia amalkan?, tentang hartanya: dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa dihabiskan?, dan tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan?.” Syaikh al Albani mengomentari hadits ini sebagai hadits Shahih.
Jama’ah shalat Iedul Fitri Rahimakumullah….
Pada suatu hari, ada seseorang yang meninggal dunia. Dan ketika dipekuburan, ada seorang shalih bertanya kepada orang yang di sampingnya, kemudian ia bertanya,
Kamu tahu, apa yang diinginkan oleh fulan yang sedang dikuburkan ini?”
“Ya.”
“Apa itu?”
“Ia pasti ingin dikembalikan ke dunia, agar bisa menambah pundi-pundi amal kebajikannya.”
“Kamu benar, tetapi itu tidak mungkin. Oleh karenanya, mumpung kita masih hidup dan diberi kesempatan oleh Allah mari kita memperbanyak amal shaleh kita.”
Ya. Tidak ada orang yang meninggal kecuali ia ingin kembali ke dunia; kalau ia orang baik, ia ingin kembali ke dunia untuk menambah amalnya agar bisa meninggikan derajatnya di sisi Allah, sedang kalau ia orang fajir, ia juga ingin kembali ke dunia untuk beramal shaleh sebanyak-banyaknya agar bisa memperingan siksanya.
Jama’ah sekalian, tahukah kita, amal shalih apakah yang paling mereka sesali?
Jawabannya, ada pada surat al Munafiqun ayat 10. Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ –المنافقون :10-
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian mendatangi salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (al Munafiqun : 10).
Kata, “fa ashshaddaqa.” menunjukkan bahwa amalan yang paling banyak disesali oleh orang-orang terdekat kita yang sudah tiada, kakek-nenek kita yang sudah meninggal dunia, karib kerabat yang sudah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, dan tetangga-tetangga kita yang sudah berkalang tanah, serta semua manusia yang sudah mendahului kita bertemu Allah Ta’ala, adalah agar mereka bisa bersedekah….agar mereka bisa berinfak….karena sekali lagi, harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita sedekahkan …harta yang kita infakkan …., bukan harta yang kita makan.
Dan kepada ibu-ibu…., segenap kaum hawa, kami berwasiat sebagaimana apa yang dinasehatkan oleh Rasululloh. Setelah beliau menyampaikan khotbah iedul fitri, beliau mendatangi kaum wanita dan bersabda,
“Wahai segenap kaum wanita…, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat mayoritas penghuni neraka adalah para wanita.”
“Karena sebab apa wahai Rasululloh ?” tanya mereka.
“Karena kalian banyak melaknat dan mengkufuri pemberian suami.” Jawab Nabi Muhammad.
Itulah tiga sifat orang bertakwa yang dijanjikan jannah oleh Allah Ta’ala. Jannah, ma la ainun raat wa la udzunun sami’at wa la khathara ala qalbil basyar…., kenikmatan jannah yang tidak terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terlintas oleh sanubari. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mengamalkan amalan-amalan ahli jannah ini. Amin.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَّللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وْالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِنَا وَدُنْيَانَا وَأَهْلِنَا وَمَالِنَا اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَآمِنْ رَوْعَاتِنَا اللَّهُمَّ احْفَظْنِا مِنْ بَيْنِ أيَدينَا وَمِنْ خَلْفِنَا وَعَنْ يَمِينِنَا وَعَنْ شِمَالِنَا وَمِنْ فَوْقِنَا وَنعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ نُغْتَالَ مِنْ تَحْتِنَا
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
SELAMAT DATANG SYAWAL
Kepada Semua Sahabat …
Agar Idul Fitri 1431 H benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan. ''Wajib bagi seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, kata Syekh Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Ied tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat darirumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi)
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya, bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil mengucapkan, ''Semoga allah menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin dianjurkan pada saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.
Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin.
Jika aku meminta maaf
Bukan karena hari ini Lebaran
Tetapi karena Ridho Allah SWT
Yang telah membukakan pintu kejujuran hati nurani
Untuk mengakui segala khilaf dan alpa
Dengan segenap cemas dan sesal
Aku memohon maaf
Kata Rumi, Makrifat itu rasakan api secara langsung, bukan meracau tentang asap. Anggur spiritual itu beda. Maaf lahir batin,
Hari ini matahari tepat di atap khatulistiwa. Ia kehilangan bayangannya di bumi. Alampun ikut fitri. Maaf atas bayangan kesalahanku. Salam
Lima tangkai sedap malam:
Tangkai pertama, kupersembahkan bagi malaikat pemberi rahmat.
Tangkai kedua, terkirim harumnya bagi syuhada yang menegakkan tauhid.
Tangkai ketiga, kuulurkan kepada kaum yang bertahan dengan lapar atas nama iman.
Tangkai keempat, menjadi bingkisan untuk ibu yang melahirkan anak-anak salih dan salihah.
Tangkai kelima, menemaniku menyambut hari kemenangan.
Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum pending mulu
Sebelum pulsa habis Sebelum jaringan error terus
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin
Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Mata kadang salah melihat. Mulut kadang salah berucap. Hati kadang salah menduga. Maafkan segala kekhilafan. Mohon maaf lahir dan bathin.
Maafin ya.
Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
Mari ikhlaskan hati
Ulurkan tangan silaturahmi.
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di dalam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Kata Kahlil Gibran:
Periksalah buku kenangan kemarin, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih hutang kepada manusia dan kehidupan.
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang? Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain, Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
“Bahwa hari raya ‘idul fitri bukanlah untuk mereka yang berpakaian serba mahal dan mewah tapi idul fitri itu bagi mereka yang ketaatan dan kepatuhannya semakin meningkat”.
“Selamat hari raya Idul Fitri 1431H. sahabat. Mohon maaf zahir dan batin.”
Agar Idul Fitri 1431 H benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan. ''Wajib bagi seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, kata Syekh Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Ied tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat darirumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi)
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya, bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil mengucapkan, ''Semoga allah menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin dianjurkan pada saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.
Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin.
Jika aku meminta maaf
Bukan karena hari ini Lebaran
Tetapi karena Ridho Allah SWT
Yang telah membukakan pintu kejujuran hati nurani
Untuk mengakui segala khilaf dan alpa
Dengan segenap cemas dan sesal
Aku memohon maaf
Kata Rumi, Makrifat itu rasakan api secara langsung, bukan meracau tentang asap. Anggur spiritual itu beda. Maaf lahir batin,
Hari ini matahari tepat di atap khatulistiwa. Ia kehilangan bayangannya di bumi. Alampun ikut fitri. Maaf atas bayangan kesalahanku. Salam
Lima tangkai sedap malam:
Tangkai pertama, kupersembahkan bagi malaikat pemberi rahmat.
Tangkai kedua, terkirim harumnya bagi syuhada yang menegakkan tauhid.
Tangkai ketiga, kuulurkan kepada kaum yang bertahan dengan lapar atas nama iman.
Tangkai keempat, menjadi bingkisan untuk ibu yang melahirkan anak-anak salih dan salihah.
Tangkai kelima, menemaniku menyambut hari kemenangan.
Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum pending mulu
Sebelum pulsa habis Sebelum jaringan error terus
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin
Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Mata kadang salah melihat. Mulut kadang salah berucap. Hati kadang salah menduga. Maafkan segala kekhilafan. Mohon maaf lahir dan bathin.
Maafin ya.
Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
Mari ikhlaskan hati
Ulurkan tangan silaturahmi.
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di dalam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Kata Kahlil Gibran:
Periksalah buku kenangan kemarin, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih hutang kepada manusia dan kehidupan.
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang? Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain, Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
“Bahwa hari raya ‘idul fitri bukanlah untuk mereka yang berpakaian serba mahal dan mewah tapi idul fitri itu bagi mereka yang ketaatan dan kepatuhannya semakin meningkat”.
“Selamat hari raya Idul Fitri 1431H. sahabat. Mohon maaf zahir dan batin.”
Friday, 3 September 2010
KISAH HIDUP SEORANG PEDAGANG
Konon ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugrahinya harta dan kesenangan yang banyak.
Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.
Pedagang kaya itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. la pun sangat menyukainya. la adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapan pun pedagang kaya ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang kaya ini tak begitu mempedulikannya. Dia lebih mencintai istri ke empat, ketiganya dan keduanya.
Suatu ketika, si pedagang kaya tersebut jatuh sakit. Tak lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kamulah yang paling aku cintai selama ini, Telah kuberikan kamu banyak uang, gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" la terdiam.
"Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?"
Istrinya menjawab, "Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kamu mati."
Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau aku mati, maukah kamu ikut dan mendampingiku?"
Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku kanda," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kuburmu saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu." Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut ke mana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu."
Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."
Sahabat, pada hakekatnya sesungguhnya kita punya 4 orang istri (pasangan hidup) dalam kehidupan ini. Dalam cerita di atas,
Istri yang keempat kita, adalah tubuh jasmani kita. Seberapa pun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh dan jasmani kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. la akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan fisikyangtersisa saat kita menghadap-Nya.
Istri yang ketiga dalam kisah di atas, adalah Jabatan/kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain.Jabatan kita akan digantikan oleh orang lain dan kekayaan kita akan berpindah kepada keluarga kita tanpa sedikitpun kita bawa serta. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah mendudukinya dan memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman kita. Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tidak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita
Dan, sahabat, sesungguhnya,
istri pertama kita adalah Qalbu (jiwa) dan amal shaleh kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal shaleh kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi ke mana pun kita melangkah. Bersihkanlahjiwa (qalbu) kita dari segala penyakit2 hati, dan Kayakanlah Jiwa (Qalb) kita dengan mencintai Allah SWT dengan menjalankan semua PerintahNYA dan menjauhi semua laranganNYA. Mencintai apa saja yang la cintai dan membenci apa saja yang Allah SWT juga benci.
Juga demikian halnya dengan amal shaleh kita, marilah kita perbanyak amal shaleh kita dengan menjalankan shalat 5 waktu dan shalat-shalat sunnah seperti Tahajjud, Dhuha dll, memperbanyak sedekah kita, mentadaburi Al Qur-an dan mengajarkannya, memperbanyak puasa sunnah dan juga zikir dan berkumpul dengan orang-orang sholeh dalam majelis Pengajian / Majelis Dzikir. Yang juga penting adalah agar kita senantiasa berbuat baik pada keluarga, tetangga, sahabat dan lingkungan kita, mencintai dan menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim, tidak menyakiti hati orang lain dan lain sebagainya.
Karena hakekatnya hanya jiwa yang bersih (Qalbun salim) dan amal sholeh-lah yang akan dapat menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, bersihkanlah selalu dari penyakit-penyakit jiwa kita dan perbanyak amal shaleh kita dengan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, menjalankan perintahNya dan sekaligus menjauhi larangan-laranganNya . Jangan sampai kita menyesal kelak dikemudian hari.*
Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.
Pedagang kaya itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. la pun sangat menyukainya. la adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapan pun pedagang kaya ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang kaya ini tak begitu mempedulikannya. Dia lebih mencintai istri ke empat, ketiganya dan keduanya.
Suatu ketika, si pedagang kaya tersebut jatuh sakit. Tak lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kamulah yang paling aku cintai selama ini, Telah kuberikan kamu banyak uang, gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" la terdiam.
"Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?"
Istrinya menjawab, "Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kamu mati."
Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau aku mati, maukah kamu ikut dan mendampingiku?"
Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku kanda," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kuburmu saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu." Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut ke mana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu."
Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."
Sahabat, pada hakekatnya sesungguhnya kita punya 4 orang istri (pasangan hidup) dalam kehidupan ini. Dalam cerita di atas,
Istri yang keempat kita, adalah tubuh jasmani kita. Seberapa pun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh dan jasmani kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. la akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan fisikyangtersisa saat kita menghadap-Nya.
Istri yang ketiga dalam kisah di atas, adalah Jabatan/kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain.Jabatan kita akan digantikan oleh orang lain dan kekayaan kita akan berpindah kepada keluarga kita tanpa sedikitpun kita bawa serta. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah mendudukinya dan memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman kita. Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tidak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita
Dan, sahabat, sesungguhnya,
istri pertama kita adalah Qalbu (jiwa) dan amal shaleh kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal shaleh kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi ke mana pun kita melangkah. Bersihkanlahjiwa (qalbu) kita dari segala penyakit2 hati, dan Kayakanlah Jiwa (Qalb) kita dengan mencintai Allah SWT dengan menjalankan semua PerintahNYA dan menjauhi semua laranganNYA. Mencintai apa saja yang la cintai dan membenci apa saja yang Allah SWT juga benci.
Juga demikian halnya dengan amal shaleh kita, marilah kita perbanyak amal shaleh kita dengan menjalankan shalat 5 waktu dan shalat-shalat sunnah seperti Tahajjud, Dhuha dll, memperbanyak sedekah kita, mentadaburi Al Qur-an dan mengajarkannya, memperbanyak puasa sunnah dan juga zikir dan berkumpul dengan orang-orang sholeh dalam majelis Pengajian / Majelis Dzikir. Yang juga penting adalah agar kita senantiasa berbuat baik pada keluarga, tetangga, sahabat dan lingkungan kita, mencintai dan menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim, tidak menyakiti hati orang lain dan lain sebagainya.
Karena hakekatnya hanya jiwa yang bersih (Qalbun salim) dan amal sholeh-lah yang akan dapat menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, bersihkanlah selalu dari penyakit-penyakit jiwa kita dan perbanyak amal shaleh kita dengan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, menjalankan perintahNya dan sekaligus menjauhi larangan-laranganNya . Jangan sampai kita menyesal kelak dikemudian hari.*
MALAIKAT MENDOAKAN GOLONGAN INI
Insya Allah berikut inilah orang-orang yang didoakan oleh para malaikat:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf). Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu".
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata,'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh AhmadSyakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (kelangit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang-orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukharino. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orangyang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nyabershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umarra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib watTarhiib I/519)
11. Orangyang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754,Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf). Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu".
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata,'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh AhmadSyakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (kelangit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang-orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukharino. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orangyang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nyabershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umarra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib watTarhiib I/519)
11. Orangyang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754,Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Subscribe to:
Posts (Atom)