Assalamu’alaikum wahai saudara-saudariku rahiimakumullaah,
Apabila seseorang telah "menuhankan" manusia seperti terjadi pada banyak kasus seperti ramal-meramal, mengundi nasib dll, begitu juga bagi mereka yang meng-amin-i para pemimpin pemuja THOGHUT (bukan Syari’at Islam), dan dijadikan sistem dalam kepemimpinannya. Dengan demikian mereka telah sama-sama melangkah kepada dosa syirik besar yang sangat di benci oleh Allah swt.
Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS.an-Nisaa’ {4}: 48),
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan, manusia, dan jin. Sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jikalau Rabb-mu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS.al-An’aam {6}: 112).
Begitu juga dengan dosa2 syirik kecil yang mungkin tanpa kita sadari, dan bersumber dari banyak hal pula…
Sebagai contoh;
* Bolehkah kita berinternet-ria sepanjang hari...?
* Bolehkah kita punya mobil dan merawatnya dengan apik..?
* Bolehkah kita ini dan itu lainnya...?
Maka jawabannya insyaAllah BOLEH.
Tetapi hal tersebut dapat berubah menjadi syirik kecil, apabila;
Ketika adzan telah berkumandang, namun ia tetap saja asyik dengan komputernya. Atau jangan2 dia masih sibuk memengkilapkan ban mobilnya. Dengan begitu ia telah MENUHANKAN (komputer atau mobilnya), ketimbang panggilan sholat yang di perintahkan oleh RABB Yang telah menciptakannya.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan "Ulah Bisa Karena Biasa". Jadi bukan mustahil bila kebiasaan keliru dan menyesatkan yang bermula dari “hal kecil” itu, berkembang hingga akhirnya menjadi "TERBIASA" dan MERASA tidak berdosa lagi ketika melakukan dosa SYIRIK BESAR, naudzubillaah...
Kemudian muncul pula kata-kata munafik seperti; "Apa kata Boss deh, yang penting bos senang. Atau kalimat menggelikan yang bunyinya, Kaulah segalanya..Aku tak dapat hidup tanpa dirimu, dan lain sebagainya..."
MasyaAllaah, semoga kita di jauhkan dari berbagai hal yang dapat menyesatkan seperti itu, amiin...
Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS.an-Nisaa’ {4}: 116).
Mahabenar Allah dengan segala peringatan-Nya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
sumbangan dari :
(Dakwah Islamiah Ismi fb fan)
No comments:
Post a Comment